AWAL
DARI KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan
pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti
mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan
bukan tujuan utama.
Secara
sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir,
2007 : 18).
Kewirausahaan
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Beberapa
definisi tentang kewirausahaan menurut ahli diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan
didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan
datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
b.
Jean Baptista Say (1816)
Seorang
wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
c.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini
menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
d.
Joseph Schumpeter (1934)Wirausahawan
adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam
pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
e.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
a. memperkenalkan
produk baru atau dengan kualitas baru.
b. memperkenalkan
metoda produksi baru.
c. membuka
pasar yang baru (new market).
Memperoleh
sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, ataumenjalankan organisasi
baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep
inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya.
f.
Penrose (1963)
kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam system ekonomi. Kapasitas atau
kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
g.
Harvey Leibenstein (1968,
1979)Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.
h.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan
mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at
Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,
mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi resiko atau ketidakpastian.
i.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan
merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian
ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau
mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
j.
Zimmerer
Kewirausahaan
sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah
satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah
bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluangpeluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul,
serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan
adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor
produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang
melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang
wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen
rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai
kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika
membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial
tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bias bersifat
sementara atau kondisional.
Proses
kewirausahaan
proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor
tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian,
implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan
yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan,
pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi
diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi
berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan,
organisasi, dan keluarga.
Inovasi
Keberhasilan
wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.
Mengubah
tantangan menjadi peluang
Menciptakan
permintaan melalui penemuan baru (market driven).
Menurut
Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu
mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan
cara:
Pengurangan
resiko melalui strategi yang proaktif
Penyebaran
resiko pada aspek yang paling mungkin
Pengelolaan
resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada
tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
Resiko
pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
Resiko
finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
Resiko
teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana
ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
Ide
dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih
baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
Ide
dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
Ide
dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan
Sumber-sumber
Potensial Peluang
Proses
penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah
dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan
produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses
produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang
mungkin terjadi.
Menciptakan
Produk Baru dan Berbeda
Produk
dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha
harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Ada
dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
Permintaan
terhadap barang/jasa yang dihasilkan
Waktu
penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa Kemampuan untuk memperoleh peluang,
sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang
meliputi aspek:
Analisis
demografi pasar
Analisis
serta tingkah laku pesaing
Analisis
keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang
Mengamati
Pintu Peluang
Wirausaha
harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
Kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru
Pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
Dukungan
keuangan
Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki pesaing di pasar Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi
pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing
dalam menanamkan modal barunya.
Pintu
peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
Produk
baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
Kerugian
teknik harus rendah
Bila
pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
Pesaing
tidak memiliki teknologi yang canggih
Pesaing
sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
Perusahaan
baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan
Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko
pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
Kesamaan
dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
Tingkat
keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
Seberapa
besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru Resiko teknik
adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial
adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
Bekal
Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk
menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu
sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Ciri-ciri
dan Sifat kewirausahaan
Untuk
dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri
dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha
adalah:
§ Percaya
diri
§ Berorientasikan
tugas dan hasil
§ Pengambil
risiko
§ Kepemimpinan
§ Keorisinilan
§ Berorientasi
ke masa depan
§ Jujur
dan tekun
Wirausahawan
adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
Sifat-sifat
seorang wirausaha adalah:
Ø Memiliki
sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
Ø Selalu
berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki
inisiatif.
Ø Memiliki
kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
Ø Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
Ø Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
Ø Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Ø Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Ø Kemampuan
dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
Ø Kemampuan
untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
Ø Kemampuan
dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
Ø Kemampuan
dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
Ø Kemampuan
untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Ø Kemauan
dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
Ø Menghasilkan
produk atau jasa baru
Ø Menghasilkan
nilai tambah baru
Ø Merintis
usaha baru
Ø Melakukan
proses/teknik baru
Ø Mengembangkan
organisasi baru
Sikap
wirausaha
Dari
daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:
Disiplin
Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi.
Komitmen
Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan.
Kreatif
dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi.
Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain.
Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan/ perbuatannya
Peran
Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang
wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap
orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya
beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu,
berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
·
Menciptakan lapangan kerja
·
Mengurangi pengangguran
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat
·
Mengombinasikan faktor–faktor produksi
(alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·
Meningkatkan produktivitas nasional
Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap
melakukan wirausaha:
1) Tahap
memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.[rujukan?]Tahap ini juga memilih jenis
usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau
jasa.[rujukan?]
2) Tahap
melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.[rujukan?]
3) Tahap
mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan
hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.[rujukan?]
4) Tahap
mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil
5) Tidak
kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
6) Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
7) Kurang
dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran
kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
8) Gagal
dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
9) Lokasi
yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
10) Kurangnya
pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
11) Sikap
yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap
usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan
sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
12) Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
TiViN - Titanium TV - TiViN - TITaniumArts
BalasHapusTiViN. where to buy titanium trim TiViN. titanium jewelry for piercings TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. ford fusion titanium 2019 TiViN. TiViN. TiViN. titanium bar TiViN. TiViN. TiViN. TiViN. titanium nose jewelry TiViN.